Konsep Komposisi Gambar Pada Desain
1. Kesebandingan (Proportion)
Kesebandingan merupakan perbandingan ukuran yang digunakan untuk menentukan perbandingan yang dianggap tepat antara panjang dan lebar, antara bagian dengan bagian atau bagian dengan unsure secara keseluruhan. Sejak jaman klasik sudah digunakan teori kesebandingan yang dikenali dengan the golden section yang sudah banyak digunakan dalam bidang seni, arsitektur dan spiritual. The golden section juga biasa disebut atau dikenal dengan nama the golden mean, golden ration dan divine proportion.
Kesebandingan dapat dijangkau dengan menunjukkan hubungan antara:
1. Suatu elemen dengan elemen yang lain.
2. Elemen bidang/ruang dengan dimensi bidang/ruang.
3. Dimensi bidang/ruang itu sendiri.
Langkah-langkah menata tata letak untuk menciptakan kesebandingan:
1. Tentukan unsur-unsur yang akan ditampilkan dalam laye out.
2. Tentukan unsur utama yang akan menjadi pusat perhatian.
3. Unsure yang menjadi prioritas dan sebagai pendukung dapat menggunakan warna yang mencolok atau sebaliknya.
4. Berikan unsur kosong untuk memberikan kesempatan kedua unsur utama untuk menyampaikan pesannya.
5. Mainkan beberapa bidang atau unsur dengan variasi ukuran sesuai peran masing-masingnya dalam kombinasi tersebut.
2. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan (balance) secara visual dapat diartikan kondisi yang sama berat pembagian tersebut dapat dilihat dengan prioritas horizontal (kanan kiri) dan vertical (atas bawah).
Metode pendekatan dalam menciptakan keseimbangan:
1. Keseimbangan simetris (formal balance) merupakan keseimbangan yang berdasarkan pengukuran dari pusat yang menyebar dan membagi sama berat antara kiri dan kanan maupun atas dan bawah secara simetris atau searah.
2. Keseimbanganasimetris (informal balance) merupakan keseimbangan yang tersusun atas unsur-unsur yang berbeda antara kiri dan kanan namun dalam komposisinya terasa seimbang asimetris dapat terbentuk dengan penyusunan ukuran, garis, warna, bidang dan tekstur.
Langkah-langkah menata tata letak untuk menciptakan keseimbangan :
1. Posisikan beberapa objek dengan arientasi vertical maupun horizontal.
2. Dapat menggunakan objek yang berbeda atau dengan objek yang sama.
3. Perhatikan pusat elemen pada halaman.
4. Tempatkan beberapa unsur visual kecil diantara atau disatu daerah untuk menyeimbangkan satu blok besar bidang gambar atau teks.
5. Buatlah satu atau dua objek dengan bentuk aneh dan juga membuat bentuk biasanya.
6. Masukkan teks dengan tebal tipis atau ukuran yang berbeda untuk menciptakan ringan berat dan gunakan kombinasi warna yang berbeda.
7. Berikan spasi besar sekitar blok teks atau photo gelap.
3. Irama (rhythm)
Irama adalah pola laye out yang dibuat dengan melakukan pengulangan unsur-unsur tata letak secara teratur agar menciptakan kesan yang menarik.
Irama visual tersebut dapat berupa repetisi maupun variasi. Repitisi merupakan irama yang dibuat dengan pengulangan unsure visual yang teratur, tenang dan tetap konsisten. Sedangkan variasi merupakan pengulangan unsure visual yang disertai perubahan bentuk ukuran dan warna.
Dengan adanya irama dapat mengajak mata pemirsa atau yang lihat untuk mengikuti arah gerakan yang terjadi pada sebuah karya visual.
Langkah-langkah menata letak untuk menciptakan irama :
1. Gandakan objek dengan bentuk dan ukuran yang sama untuk menciptakan sebuah ritme biasa.
2. Gandakan objek dengan variasi ukuran semakin besar atau dengan variasi bentuk yang berbeda untuk menciptakan ritme yang dinamis.
3. Menggandakan objek dengan bentuk yang sama untuk menciptakan objek yang baru.
4. Untuk media yang terdiri dari beberapa halaman masukkan unsur dan posisi yang sama pada setiap halamannya, misalnya buku atau news letter.
5. Untuk yang terbit beberapa edisi perlu ada penempatan unsur-unsur yang sama dan pada posisi yang sama pada setiap edisi misalnya news letter dan majalah.
6. Masukkan teks dengan tebal tipis atau ukuran yang berbeda untuk menciptakan ringan berat dan gunakan kombinasi warna yang berbeda.
7. Berikan spasi besar sekitar blok teks atau photo gelap.
4. Kontras
Kontras yaitu adanya perbedaan yang mencolok pada beberapa unsur tata letak kontras dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya dengan menggunakan warna yang berbeda sehingga lebih mencolok ukuran poto atau ilustrasi dibuat besar diantara yang kecil. Sehingga tujuan utama dalam penerapan prinsip kontras adalah untuk memberikan penekanan (mehasis) yaitu untuk mengarahkan pandangan pembaca pada suatu yang dipertanggung jawabkan (focalfod/stopping power/centerof interest) semua istilah tersebut memiliki arti yang sama yaitu pusat perhatian untuk merebut perhatian dan mengehentikan pembaca dari aktivitasnya.
Langkah-langkah untuk melakukan atau menciptakan kontras :
1.Masukkan objek, ilustrasi atau unsure lainnya dengan ukuran yang berbeda.
2.Letakkan bagian yang penting dari teks (head line) pada sudut melengkung/posisi yang berbeda daripada teks lainnya dikolom yang lurus.
3.Gunakan huruf tebal, hitam untuk head line dan jenis teks yang ringan untuk body text.
4.Buatlah bidang yang besar disebelah gambar yang kecil atau sedikit teks.
5.Untuk yang terbit beberapa edisi perlu ada penempatan unsur-unsur yang sama dan pada posisi yang sama pada setiap edisi misalnya news letter dan majalah.
6. Masukkan teks dengan tebal tipis atau ukuran yang berbeda untuk menciptakan ringan berat dan gunakan kombinasi warna yang berbeda.
7.Berikan spasi besar sekitar blok teks atau photo gelap.
5. Kesatuan (unity)
Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, desain biasa dikatakan menyatu apabila secara keseluruhan tampak harmonis. Prisip kesatuan juga dikenal dengan istilah proximity yang artinya kedekatan. Prinsip ini dipakan untuk menyatukan unsur-unsur laye out seperti tipografi, ilustrasi warna, dll. Dengan adanya kesatuan itulah unsur-unsur didalamnya akan saling mendukung dan melengkapi sehingga diperoleh focus sesuai tujuan yang diinginkan. Prinsip kesatuan memiliki peran untuk menyatukan arah. Sebuah karya desain sebaiknya mempunyai point of view artinya sebagai arah perhatian yang mula-mula harus diberikan oleh respondennya. Arah juga dapat diartikan sebagai alur untuk mengamati atau membaca seluruh karya. Dengan demikian, kesatuan menjadi pemahaman yang menyeluruh terhadap karya desain dalam menyampaikan pesan kepada pembaca. Selanjutnya fungsi kesatuan untuk menyatukan bentuk sebuah karya desain yang berisi unsur-unsur yang rumit atau abstrak secara terpisah akan lebih sulit dicerna. Dengan adanya kesatuan setiap unsur tersebut bisa saling menjelaskan sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca. Dengan prinsip kesatuan membantu menyatukan unsur menjadi sebuah keluarga yang menghasilkan tema yang kuat dan menciptakan kombinasi visual yang saling mengikat.
Langkah-langkah menata tata letak untuk menciptakan kesatuan (unity) :
1. Membentuk suatu hirarki dari jenis ukuran untuk unsure utama, subheads, teks, dan lain-lain sesuai dengan format.
2. Mendekatkan elemen-elemen agar berdampingan atau bersinggungan.
3. Konsisten dengan jenis font, ukuran dan gaya untuk judul, subheads, keterangan, headers, footers, dll pada beberapa media.
4. Menggunakan palet warna yang sesuai dengan tema (misalnya warna merah untuk tulisan red).
5. Memperderetkan foto dan teks yang sama dengan grid baris.
6. Keselarasan (harmony)
Keselarasan merupakan prinsip desain yang diartikan sebagai keteraturan tatanan diantara bagian-bagian suatu karya. Keselarasan dalam desain merupakan pembentukan unsur-unsur keseimbangan, keteraturan, kesatuan (harmony) bertindak sebagai factor pengaman untuk mencapai keserasian seluruh rancangan penyajian keserasian atau harmoni dapat dicapai dengan mengatur kesamaan arah, kesamaan bentuk meskipun berbeda ukuran atau dengan tekstur yang memiliki karakter berat dan warna terang untuk yang berkarakter ringan.
a. Harmoni dari segi bentuk
Harmoni yang dilihat dari bentuk ialah dimana adanya keserasian dan penempatan unsur-unsurnya. Hal itu dapat dilihat dari segi bentuk dan ukurannya misalnya brosur, pamphlet, poster, dll. Pemilihan bentuk huruf juga memiliki peranan yang penting sebagaimana untuk tujuan pada desain itu dibuat.
b. Harmoni dari segi warna
Warna memiliki pengaruh yang amat besar, karena tiap-tiap warna memiliki sifatnya masing-masing, seperti merah yang memiliki arti berani, biru yang memiliki kesan tenang dll.
Kesebandingan merupakan perbandingan ukuran yang digunakan untuk menentukan perbandingan yang dianggap tepat antara panjang dan lebar, antara bagian dengan bagian atau bagian dengan unsure secara keseluruhan. Sejak jaman klasik sudah digunakan teori kesebandingan yang dikenali dengan the golden section yang sudah banyak digunakan dalam bidang seni, arsitektur dan spiritual. The golden section juga biasa disebut atau dikenal dengan nama the golden mean, golden ration dan divine proportion.
Kesebandingan dapat dijangkau dengan menunjukkan hubungan antara:
1. Suatu elemen dengan elemen yang lain.
2. Elemen bidang/ruang dengan dimensi bidang/ruang.
3. Dimensi bidang/ruang itu sendiri.
Langkah-langkah menata tata letak untuk menciptakan kesebandingan:
1. Tentukan unsur-unsur yang akan ditampilkan dalam laye out.
2. Tentukan unsur utama yang akan menjadi pusat perhatian.
3. Unsure yang menjadi prioritas dan sebagai pendukung dapat menggunakan warna yang mencolok atau sebaliknya.
4. Berikan unsur kosong untuk memberikan kesempatan kedua unsur utama untuk menyampaikan pesannya.
5. Mainkan beberapa bidang atau unsur dengan variasi ukuran sesuai peran masing-masingnya dalam kombinasi tersebut.
2. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan (balance) secara visual dapat diartikan kondisi yang sama berat pembagian tersebut dapat dilihat dengan prioritas horizontal (kanan kiri) dan vertical (atas bawah).
Metode pendekatan dalam menciptakan keseimbangan:
1. Keseimbangan simetris (formal balance) merupakan keseimbangan yang berdasarkan pengukuran dari pusat yang menyebar dan membagi sama berat antara kiri dan kanan maupun atas dan bawah secara simetris atau searah.
2. Keseimbanganasimetris (informal balance) merupakan keseimbangan yang tersusun atas unsur-unsur yang berbeda antara kiri dan kanan namun dalam komposisinya terasa seimbang asimetris dapat terbentuk dengan penyusunan ukuran, garis, warna, bidang dan tekstur.
Langkah-langkah menata tata letak untuk menciptakan keseimbangan :
1. Posisikan beberapa objek dengan arientasi vertical maupun horizontal.
2. Dapat menggunakan objek yang berbeda atau dengan objek yang sama.
3. Perhatikan pusat elemen pada halaman.
4. Tempatkan beberapa unsur visual kecil diantara atau disatu daerah untuk menyeimbangkan satu blok besar bidang gambar atau teks.
5. Buatlah satu atau dua objek dengan bentuk aneh dan juga membuat bentuk biasanya.
6. Masukkan teks dengan tebal tipis atau ukuran yang berbeda untuk menciptakan ringan berat dan gunakan kombinasi warna yang berbeda.
7. Berikan spasi besar sekitar blok teks atau photo gelap.
3. Irama (rhythm)
Irama adalah pola laye out yang dibuat dengan melakukan pengulangan unsur-unsur tata letak secara teratur agar menciptakan kesan yang menarik.
Irama visual tersebut dapat berupa repetisi maupun variasi. Repitisi merupakan irama yang dibuat dengan pengulangan unsure visual yang teratur, tenang dan tetap konsisten. Sedangkan variasi merupakan pengulangan unsure visual yang disertai perubahan bentuk ukuran dan warna.
Dengan adanya irama dapat mengajak mata pemirsa atau yang lihat untuk mengikuti arah gerakan yang terjadi pada sebuah karya visual.
Langkah-langkah menata letak untuk menciptakan irama :
1. Gandakan objek dengan bentuk dan ukuran yang sama untuk menciptakan sebuah ritme biasa.
2. Gandakan objek dengan variasi ukuran semakin besar atau dengan variasi bentuk yang berbeda untuk menciptakan ritme yang dinamis.
3. Menggandakan objek dengan bentuk yang sama untuk menciptakan objek yang baru.
4. Untuk media yang terdiri dari beberapa halaman masukkan unsur dan posisi yang sama pada setiap halamannya, misalnya buku atau news letter.
5. Untuk yang terbit beberapa edisi perlu ada penempatan unsur-unsur yang sama dan pada posisi yang sama pada setiap edisi misalnya news letter dan majalah.
6. Masukkan teks dengan tebal tipis atau ukuran yang berbeda untuk menciptakan ringan berat dan gunakan kombinasi warna yang berbeda.
7. Berikan spasi besar sekitar blok teks atau photo gelap.
4. Kontras
Kontras yaitu adanya perbedaan yang mencolok pada beberapa unsur tata letak kontras dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya dengan menggunakan warna yang berbeda sehingga lebih mencolok ukuran poto atau ilustrasi dibuat besar diantara yang kecil. Sehingga tujuan utama dalam penerapan prinsip kontras adalah untuk memberikan penekanan (mehasis) yaitu untuk mengarahkan pandangan pembaca pada suatu yang dipertanggung jawabkan (focalfod/stopping power/centerof interest) semua istilah tersebut memiliki arti yang sama yaitu pusat perhatian untuk merebut perhatian dan mengehentikan pembaca dari aktivitasnya.
Langkah-langkah untuk melakukan atau menciptakan kontras :
1.Masukkan objek, ilustrasi atau unsure lainnya dengan ukuran yang berbeda.
2.Letakkan bagian yang penting dari teks (head line) pada sudut melengkung/posisi yang berbeda daripada teks lainnya dikolom yang lurus.
3.Gunakan huruf tebal, hitam untuk head line dan jenis teks yang ringan untuk body text.
4.Buatlah bidang yang besar disebelah gambar yang kecil atau sedikit teks.
5.Untuk yang terbit beberapa edisi perlu ada penempatan unsur-unsur yang sama dan pada posisi yang sama pada setiap edisi misalnya news letter dan majalah.
6. Masukkan teks dengan tebal tipis atau ukuran yang berbeda untuk menciptakan ringan berat dan gunakan kombinasi warna yang berbeda.
7.Berikan spasi besar sekitar blok teks atau photo gelap.
5. Kesatuan (unity)
Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, desain biasa dikatakan menyatu apabila secara keseluruhan tampak harmonis. Prisip kesatuan juga dikenal dengan istilah proximity yang artinya kedekatan. Prinsip ini dipakan untuk menyatukan unsur-unsur laye out seperti tipografi, ilustrasi warna, dll. Dengan adanya kesatuan itulah unsur-unsur didalamnya akan saling mendukung dan melengkapi sehingga diperoleh focus sesuai tujuan yang diinginkan. Prinsip kesatuan memiliki peran untuk menyatukan arah. Sebuah karya desain sebaiknya mempunyai point of view artinya sebagai arah perhatian yang mula-mula harus diberikan oleh respondennya. Arah juga dapat diartikan sebagai alur untuk mengamati atau membaca seluruh karya. Dengan demikian, kesatuan menjadi pemahaman yang menyeluruh terhadap karya desain dalam menyampaikan pesan kepada pembaca. Selanjutnya fungsi kesatuan untuk menyatukan bentuk sebuah karya desain yang berisi unsur-unsur yang rumit atau abstrak secara terpisah akan lebih sulit dicerna. Dengan adanya kesatuan setiap unsur tersebut bisa saling menjelaskan sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca. Dengan prinsip kesatuan membantu menyatukan unsur menjadi sebuah keluarga yang menghasilkan tema yang kuat dan menciptakan kombinasi visual yang saling mengikat.
Langkah-langkah menata tata letak untuk menciptakan kesatuan (unity) :
1. Membentuk suatu hirarki dari jenis ukuran untuk unsure utama, subheads, teks, dan lain-lain sesuai dengan format.
2. Mendekatkan elemen-elemen agar berdampingan atau bersinggungan.
3. Konsisten dengan jenis font, ukuran dan gaya untuk judul, subheads, keterangan, headers, footers, dll pada beberapa media.
4. Menggunakan palet warna yang sesuai dengan tema (misalnya warna merah untuk tulisan red).
5. Memperderetkan foto dan teks yang sama dengan grid baris.
6. Keselarasan (harmony)
Keselarasan merupakan prinsip desain yang diartikan sebagai keteraturan tatanan diantara bagian-bagian suatu karya. Keselarasan dalam desain merupakan pembentukan unsur-unsur keseimbangan, keteraturan, kesatuan (harmony) bertindak sebagai factor pengaman untuk mencapai keserasian seluruh rancangan penyajian keserasian atau harmoni dapat dicapai dengan mengatur kesamaan arah, kesamaan bentuk meskipun berbeda ukuran atau dengan tekstur yang memiliki karakter berat dan warna terang untuk yang berkarakter ringan.
a. Harmoni dari segi bentuk
Harmoni yang dilihat dari bentuk ialah dimana adanya keserasian dan penempatan unsur-unsurnya. Hal itu dapat dilihat dari segi bentuk dan ukurannya misalnya brosur, pamphlet, poster, dll. Pemilihan bentuk huruf juga memiliki peranan yang penting sebagaimana untuk tujuan pada desain itu dibuat.
b. Harmoni dari segi warna
Warna memiliki pengaruh yang amat besar, karena tiap-tiap warna memiliki sifatnya masing-masing, seperti merah yang memiliki arti berani, biru yang memiliki kesan tenang dll.
Komentar
Posting Komentar